Minggu, 15 April 2012

#HIV/AIDS dalam Kehamilan



@tweet_bidan: Sore bund,,,ntah kenapa ngedadak pgn sharing "HIV/ AIDS dalam Kehamilan" Nice to know az nih,,,

@tweet_bidan: Ada yg tau penyakit hiv/ aids????

a) Human Immunodeficiency Virus (HIV)

HIV adalah retrovirus yang menyerang organ vital sistem kekebalan tubuh seperti sel T, CD4, makrofag, dan sel dendritik (Wikipedia, 2007). Virus ini biasanya ditemukan pada darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI.

b) Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah sindroma dengan gejala penyakit portunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Sarwono, 2009).

@tweet_bidan: Yup hiv/ aids adalah yg melemahkan sistem tubuh kita, bagaimana jika penderitanya hamil?? Share deh yukkk

@tweet_bidan: Fenomena hiv/ haids seperti gunung es hanya sebagian kecil yg terlihat dan mau memeriksakan diri

@tweet_bidan : stadium klinis HIV

STADIUM

KLINIK

I

· Asimptomatis

· Tidak ada penurunan berat badan

· Limfodenopati meluas persistent (PGL)

· Penampilan/aktifitas fisik skala I: asimtomatik, aktivasi normal

II

· Penurunan berat badan < 10 % dari berat semula

· Kelainan kulit dan mukosa ringan, seperti : dermatitis seboroik, popular pruritic eruption (PPE), infeksi jamur kaku, ulkus oral yang rekuren, chelitis angularis

· Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir

· ISPA berulang, seperti : sinusitis/otitis

· Penampilan/aktifitas fisik skala II : Simtomatik, aktivitas normal

III

· Penurunan berat badan >10 % berat semula

· Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya selama > 1 bulan

· Demam tanpa sebab yang jelas (intermitten atau konstan) > 1 bulan

· Kandidiasis oral (trush)

· Oral hairy leukoplakia

· TB paru dalam 1 tahun terakhir

· Infeksi bakteri berat (pneumonia, pyomiosistis)

· Angiomatosis basiler

· Herpes zoster yang berkomplikasi

· Penampilan/aktifitas fisik skala III : lemah, berada ditempat tidur, < 50% perhari dalam bulan terakhir

IV

· HIV wasting syndrome (penurunan berat badan >10 % dan diare kronik > 1 bulan atau demam > 1 bulan yang tidak disebabkan penyakit lain)

· Pneumonia carinii pneumocytis (PCP)

· Toksoplasmosis pada otak

· Kriptokosporidosis, isosporiasis, microsporidosis dengan diare > 1 bulan

· Kriptokokosis ekstra paru

· Cytomegalovirus pada 1 organ selain hati, limpa, kelenjar getah bening (mis:retinitis)

· Herpes simplek virus mukokutaneus > 1 bulan, progressive multifocal leukoenphalopathy (PML)

· Mikosis disseminate (histoplasmosis, koksidiomikosis, penisiliosis)

· Kandidiasis esophagus, trakea, brankus atau paru

· Mikobakteriosis atipik disseminate atau di paru

· Septikemi salmonella non-tiroid

· Limfoma

· Sarcoma kanosa

· Ensefalopati HIV (gangguan dan/atau disfungsi motorik yang mengganggu aktifitas hidup sehari-hari dan berlangsung beberapa minggu/bulan yang tidak disertai penyakit lain)

· Penampilan/aktifitas fisik skala IV: sangat lemah, selalu berada ditempat tidur >50 % per hari dalam bulan terakhir

@tweet_bidan: Seseorang dgn hiv positif bisa menularkan pnyakitnya walaupun tampak sehat n g nunjukin gejala pnykit apapun coz butuh 5-10 thn bru kliatan

@tweet_bidan: Penularan hiv bisa lewat darah, penggunaan jarum suntik bersama, cairan mani n cairan vagina, lewat asi juga bund #HIV

@tweet_bidan: 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang terlahir dengan HIV positif

@tweet_bidan: penularan dari ibu yg hiv positif kepada bayinya lbh byk trjdi saat proses persalinancoz bayi akan lebih banyak terpapar o/ darah n lendir

Lengkapnya :

a) Periode Kehamilan

Selama kehamilan, kemungkinan bayi tertular HIV sangat kecil. Hal ini disebabkan karena terdapatnya plasenta yang tidak dapat ditembus oleh virus itu sendiri. Oksigen, nutrisi, antibodi, dan obat-obatan memang dapat menembus plasenta, tetapi tidak oleh HIV. Plasenta justru melindungi janin dari infeksi HIV. Perlindungan menjadi tidak efektif apabila ibu :

v Mengalami infeksi virus, bakteri, bacterial, dan parasit pada plasenta selama kehamilan.

v Terinfeksi HIV selama kehamilan membuat meningkatnya muatan virus pada saat itu.

v Mempunyai daya tahan tubuh yang menurun.

v Mengalami malnutrisi selama kehamilan yang secara tidak langsung berkontribusi untuk terjadinya penularan dari ibu ke janin.

b) Periode persalinan

Pada periode ini resiko terjadinya penularan HIV lebih besar jika dibandingkan dengan periode kehamilan. Penularan terjadi melalui transfuse fetomaternal atau kontak antara kulit atau membran mukosa bayi dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan. Semakin lama proses persalinan, maka semakin besar pula risiko penularan terjadi. Oleh karena itu, lamanya persalinan dapat dipersingkat dengan sectio caesarea.

Faktor yang mempengaruhi tingginya risiko penularan dari ibu ke bayi selama proses persalinan adalah lama robeknya membran :

v Chorioamnionitis akut (disebabkan tidak diterapinya IMS atau infeksi lainnya).

v Teknik invasif saat melahirkan yang meningkatkan kontak bayi dengan darah ibu, misalnya episiotomi.

v Lamanya pemberian ASI, makin lama makin besar kemungkinan infeksi.

v Status gizi ibu yang buruk.

c) Periode postpartum

Cara penularan yang dimaksud adalah penularan melalui ASI. Berdasarkan data penelitian De Cook,dkk (2000), diketahui bahwa ibu yang menyusui bayinya mempunyai risiko penularan HIV sebesar 10-15% dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui bayinya. Ibu yang terinfeksi virus HIV sebaiknya tidak menyusui bayinnya dan dapat diberikan obat Inoral untuk menghentikan produksi air susu. Risiko penularan melalui ASI tergantung dari :

v Pola pemberian ASI, bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif akan kurang berisiko dibandingkan dengan pemberian campuran.

v Patologi payudara : mastitis, robekan puting susu perdarahan puting susu, dan infeksi payudara lainnya.

v Lamanya pemberian ASI, makin lama makin besar kemungkinan infeksi.

v Status gizi ibu yang buruk.

@tweet_bidan: sekitar 10-20% bayi akan tertular saat proses persalinan secara pervaginam #HIV

@tweet_bidan: bisakah kita menurunkan risiko penularan hiv dari ibu ke janin?? YA tentu saja bisa, dikenal dengan program PMTCT

@tweet_bidan: PMTCT >>> Prevention Mother To Child Transmition >> adalah upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak

@tweet_bidan: HIV tdk dpt ditularkan melalui :

1) Berjabat tangan

2) Pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi bersama

3) Dikolam renang

4) Gigitan nyamuk atau serangga lain

5) Membuang ingus batuk atau meludah

6) Pemakaina alat makan dan makan bersama-sama

@tweet_bidan: komplikasi pada ibu hamil yg mpyai Hiv :

1) Faktor infeksinya menimbulkan:

a.Persalinan premature

b. Pertumbuhan janin terhambat

c.Dapat terjadi ketuban pecah dini

d. Infeksi sekunder

2) Meningkatkan infeksi multipel:

a. Memperparah komplikasi pada ibu hamil

b. Pengobatan lebih sulit karena adanya infeksi multipel

@tweet_bidan: Dapatkah kita mencegah penularan HIV/AIDS?? YA kita bisa melakukannya dengan ABCDE

@tweet_bidan: A : Abstinensia >> tidak melakukan hubungan seks bebas #CegahHIV

@tweet_bidan: B: Be faithful >> setia terhadap pasangan :)

@tweet_bidan: C >> Cegah penularan dengan menggunakan kondom #CegahHIV

@tweet_bidan: D >> dihindari pemakaian jarum suntik bebas dan bersama

@tweet_bidan: E : Edukasi >> perbanyak pengetahuan n informasi mengenai HIV/AIDS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar