Selasa, 14 Agustus 2012

Kulit #kering saat hamil

@bidan_bunda : perubahan kulit saat hamil salah satunya adalah kulit menjadi kering

@bidan_bunda : Selain akibat perubahan hormonal, lanjut Dwirani, kulit kering bisa pula dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Misalnya cuaca dingin atau udara yang kering, serta pengaruh makanan dan minuman yang dikonsumsi.

@bidan_bunda : Saat hamil, kulitmu memang cenderung jadi lebih kering (pada beberapa orang juga disertai gatal), karena hormon kehamilan menyerap banyak kandungan minyak dan elastisitas dalam kulitmu.

@bidan_bunda : Tak perlu khawatir, umumnya kondisi kulit kering tidak menetap. Setelah bayi lahir biasanya semua akan kembali seperti semula

@bidan_bunda : bila ditangani dengan baik, kondisi kulit akan lebih baik dalam waktu dua minggu. @bidan_bunda : bumil juga perlu mengasup makanan yang dapat memperbaiki kulit kering, misalnya sayur-sayuran hijau serta berbagai buah berwarna dan makanan yang kaya akan asam folat

@bidan_bunda : kekeringan kulit pada bumil normal terjadi, namun ada beberapa kondisi serupa yang perlu mendapat perhatian khusus. Di antaranya, jika kekeringan kulit disertai dengan rasa gatal yang berlebih, putih mata terlihat menguning, merasa sering mual, muntah serta hilang nafsu makan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter >> kemungkinan terjadi kondisi cholestasis (suatu kondisi dimana terdapat penyumbatan cairan empedu) dalam kehamilan yang perlu mendapat penanganan segera karena dapat berakibat buruk bagi janin, misalnya janin lahir prematur

@bidan_bunda : jika kulit kering tersebut sudah menimbulkan rasa gatal dan meninggalkan bercak tebal kemerahan khususnya pada kulit di tungkai tangan dan kaki ada baiknya juga diperiksakan guna mendapatkan penanganan yang sesuai.

@bidan_bunda :

1. Gunakan lotion pelembap di badan setiap selesai mandi atau pada saat kulit lembap sehingga kelembapannya dapat bertahan lebih lama. Jika perlu usapkan beberapa kali sepanjang harinya. Hal ini aman dan sangat mengurangi rasa gatal. pakai pelembap sesering mungkin khususnya saat malam sebelum tidur, untuk menjaga kulitmu tetap lembap saat beristirahat.

2. Gunakan sabun mandi yang lebih bayak mengandung minyak atau oil.

3. Saat menggunakan deterjen –misalnya saat mencuci pakaian- selalu gunakan sarung tangan. Deterjen sangat menggerus lapisan pelindung kulit terluar dan menyebabkan kulit kering.

4. Cobalah mencari pencetus kulit menjadi kering dan hindari faktor-faktor pencetus itu.

5. Beralihlah ke pembersih wajah yang bukan sabun dan gunakan nggak lebih dari dua kali sehari, khususnya saat malam hari setelah bunda membersihkan make up. Selebihnya, cuci wajahmu hanya dengan air.

6. Jangan berlama-lama mandi. Kalau biasanya bunda menghabiskan waktu 15 menit untuk mandi, sekarang perpendek durasinya jadi lima menit saja. Terlalu lama mengekspos kulitmu dengan air akan lebih membuatnya kering. Dan pastikan air mandimu nggak terlalu hangat, karena air yang cenderung panas dapat menghilangkan minyak alami tubuh, sehingga membuatnya kering dan gatal.

7. Perbanyak minum air untuk mencegah dehidrasi, dan konsumsi hanya lemak baik dalam menu harian bunda, seperti bahan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 yang ramah kulit dan terbukti aman untuk janin.

8. Oleskan sunscreen setiap kali bunda beraktivitas di luar rumah.



Gumoh | Muntah


Nih yah buat bunda2 baru ato mungkin bunda lama tapi versi anak kedua ato ketiga yang baru lahir (ribet deh bidan ulum nih :D), harus bisa ngebedain mana itu muntah, mana itu gumoh,, yuk cuss belajar bereng J

@bidan_bunda: Gumoh dengan muntah serupa tapi tidak sama, ibarat satu ibu tapi beda bapak :P

@bidan_bunda: Keduanya merupakan hal biasa (normal) dan tidak menandakan suatu hal yang serius yang terjadi pada bayi bunda

@bidan_bunda: Hanya sebagian kecil kasus muntah bayi (muntah patologis) yang menjadi indikasi gangguan serius

@bidan_bunda: Baik gumoh dan muntah pada bayi merupakan pengeluaran isi lambung

@bidan_bunda: Sekitar 70 % bayi berumur di bawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8-10 persen pada umur 9-12 bulan dan 5 persen pada umur 18 bulan. Meskipun normal, Gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi.

@bidan_bunda : Gumoh bukan muntah yang diawali dengan rasa mual dan penuh di perut, Gumoh biasanya terjadi pada bayi secara spontan

@bidan_bunda : Gumoh terjadi karena ada udara di dalam lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk ke dalam lambung bayi

@bidan_bunda : Gumoh bisa terjadi karena saat asam lambung naik membawa isi lambung kembali ke kerongkongan

@bidan_bunda : Dalam kondisi normal, gumoh bisa dialami bayi antara 1 - 4 kali sehari. Normal kalo ga disertai keluhan lain

@bidan_bunda : Bayi kekenyangan bisa sebabkan gumoh,karena ASI melebihi kapasitas lambung

@bidan_bunda : Terlalu aktif. Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis.

@bidan_bunda : Klep/cincin penutup lambung belum berfungsi sempurna,jadi setelah ASI masuk lambung,harusnya klep ini tertutup sempurna. Hal ini normal karena memang sistem cerna bayi masih dalam perkembangan, jadi ada bnyk yg blm berfungsi sempurna

@bidan_bunda: ini dia bedanya muntah dan gumoh :

Gumoh

Muntah

Volume cairan/makanan yang dikeluarkan

Kurang lebih dari 10 cc. Berupa ASI yang sudah DItelan bayi.

Banyak lebih dari 10 cc. Berupa ASI atau susu formula dan makanan (pada bayi DIatas 6 bulan)

Cara keluar

Mengalir biasa dari mulut bayi. Tidak DIsertai kontraksi otot perut

Menyembur dari perut bayi. DIsertai kontraksi otot perut

Kadang juga keluar lewat lubang hidung bayi.

Umur bayi

Kebanyakan terjadi pada bayi berumur beberapa minggu, 1-4 bulan atau 6 bulan dan akan hilang dengan senDIrinya

Tidak terjadi pada bayi baru lahir. Tapi bisa terjadi pada bayi berumur 2 bulan dan dapat berlangsung sepanjang usia

Arti

Proses alami dan wajar untuk mengeluarkan udara yang tertelan bayi saat minum ASI

Bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan bayi atau gangguan fungsi pada organ pencernaan bayi

Penyebab

ü Bayi terlalu banyak ASI

ü Saat makan atau minum, udara ikut tertelan

ü Bayi gagal menelan karena otot penghubung mulut dan kerongkongan belum matang. Banyak terjaDI pada bayi prematur

ü Ada kelainan pada sistem pencernaan bayi, misalnya kelainan katup pemisah lambung dan usus 12 jari. Cairan muntah biasanya berwarna hijau

ü Ada infeksi atau luka, misal infeksi tenggorokan yang memicu muntah. Kadang DIsertai bercak darah

@bidan_bunda: Penyebab bayi gumoh :

1. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung.

Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri.

2. posisi menyusui.

- Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran napas. Bayi pun gumoh.

- pemakaian bentuk dot. Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.

3.Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna.

Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.

4. fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus, masih belum sempurna.

5. Terlalu aktif. Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh.

@bidan_bunda: Cara meminimalisir Gumoh atau muntah bayi :

1. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.

2. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.

3. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.

4. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan jumlah sedikit tapi sering.

5. sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menysusu.

6. Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu. Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar ,susu akan mengalir dengan cepat yang bisa memungkinkan bayi Anda gumoh.

7. Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.

8. jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.

9. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.

Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru. Bisa radang paru. Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas jangan ditahan.

10. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.

Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.

11. Hindari bayi tersedak.

bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias paru-paru. ini disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah masuk ke lambung karena sudah mengandung asam dan akan merusak paru-paru. Untuk mencegah kemungkinan tersedak, agar setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-tepuk punggungnya.

12. Beri bayi ASI sedikit-sedikit tetapi sering (minimal 2 jam sekali), jangan langsung banyak.

13. Jangan memakaikan gurita tertalu ketat.

14. Posisikan bayi tegak beberapa lama (15-30 menit) setelah menyusu

15. Tinggikan posisi kepala dan dada bayi saat tidur.

16. Jangan mengajak bayi banyak bergerak sesaat setelah menyusu.

17. Jika gumoh di sebabkan oleh kelainan atau cacat bawaan segera bawa ke petugas medis agar mendapat penanganan yang tepat sedini mungkin.

18. Cara menyendawakan bayi :

ü Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar dipundak ibu. Kemudian, punggung bayi ditepuk perlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa.

ü Menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap/tepuk punggung bayi sampai terdengar suara bersendawa.

@bidan_bunda: cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi muntah :

Cuci tangan Anda dan sterilkan botol sebelum membuat susu untuk mencegah masuknya kuman/bakteri

Sendawakan bayi sebelum dan sesudah minun susu, dengan cara digendong tegak lurus dan disandarkan dibahu anda. tepuk pundaknya dengan halus sampai bayi bersendawa

Berikan susu pada bayi secukupnya dan pada waktu tepat.jangan memberikan susu saat bayi sangat lapar,karena bayi cenderung untuk minum dengan terburu-buru dan dalam jumlah banyak.jarak pemberian susu formula kurang lebih 3,5 - 4 jam.

Pada waktu menyusukan bayi dengan dot. usahakan nipple dot masuk seluruhnya didalam mulut bayi dengan posisi tegak lurus dengan mulut bayi. Hal ini akan mengurangi masuknya udara ke perut bayi pada saat menyusu, sehingga mencegah bayi muntah.

Tempatkanlah bayi di ruangan yang tenang pada saat menyusu dengan posisi berbaring menggunakan bantal yang agak tinggi.

Biarkan bayi berbaring kurang lebih 10 menit setelah menyusu, setelah itu sendawakan.

@bidan_bunda :

Sangat penting mengetahui bahwa muntah atau gumoh berlebihan pada bayii yang mengarah pada hal patologis. Kita tak perlu khawatir jika :

· Berat badan bertambah (dalam rentang normal)

· bayi tampak senang

· pertumbuhan dan perkembangan bayi normal

Sebaliknya, Kita perlu khawatir jika:

· Penurunan berat badan atau tidak ada kenaikan berat badan

· Infeksi dada berulang

· Muntah disertai darah

· Bayi dehidrasi

· Gangguan pernafasan misal henti nafas, biru atau nafas pendek