Sabtu, 02 Juni 2012

#Puasa Saat Hamil, bolehkah?

@tweet_bidan: Sebenarnya boleh g sih bumil ikutan puasa?? J

@tweet_bidan: Puasa sebenarnya bukan benar-benar distopnya asupan apapun ke dalam tubuh

@tweet_bidan: Sebenarnya tidak banyak yang berubah selama berpuasa. Hanya jam makannya yang digeser.

@tweet_bidan: Pada kehamilan sehat, puasa tidak menimbulkan dampak negatif pada janin maupun pada ibu hamil.

@tweet_bidan: Sehat yang dimaksud secara medis adalah calon ibu tidak mengalami keluhan selama hamil dan tidak mengalami komplikasi dari penyakit yang diderita

@tweet_bidan: sebenarnya di trimester berapa pun ibu hamil boleh melakukan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan asal SEHAT n tdk ada masalh pd kehamilannya

@tweet_bidan : tapi klo bunda sdg hamil muda/trimester pertama dan mengalami mual, pusing atau susah makan selama hamil, maka keinginan untuk berpuasa sebaiknya memang dipertimbangkan lagi.

@tweet_bidan: bagaimana dgn trimester II?secara medis g dianjurkan, tapi tidak juga dilarang *hhaha bingung deh*

@tweet_bidan: knp g dianjurkan berpuasa? Alasannya, pertumbuhan janin pada usia ini sangat tergantung asupan makanan yang dikonsumsi berbeda dengan masa sebelumnya

@tweet_bidan: Tapi knp juga tidak dilarang? Asalkan asupan makanan cukup dan tidak mengganggu pertumbuhan janin.

@tweet_bidan: Disarankan kepada para ibu hamil agar berbuka (tidak berpuasa) pada bulan-bulan terakhir masa kehamilannya, khususnya jika Ramadhan bertepatan dengan musim panas, sehingga ia tidak kehilangan cadangan air dalam tubuh. Hal ini bagi kehamilan normal dan sehat.

@tweet_bidan: Intinya, berpuasa pada saat hamil sebenarnya tidak mengganggu pertumbuhan janin. Sepanjang menu sahur dan menu berbuka diatur baik-baik, bayi mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan ibu.

@tweet_bidan: Selama telah dilakukan pemeriksaan, dinyatakan sehat dan telah dikonsultasikan dengan ahlinya, maka ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa

@tweet_bidan: beberapa kondisi ibu hamil yang tdk diperbolehkan puasa loh bunda

1) Menderita diabetes melitus

Ibu hamil dengan diabetes harus menjalani pola makan sedemikian rupa agar gula darah tetap terkontrol. Karena itu, ibu hamil dengan diabetes tidak disarankan berpuasa. Pasalnya, selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol/bisa tetap stabil.

2) Hipertensi

Tekanan darah selama kehamilan harus terkontrol dengan baik. Terlebih lagi pada ibu yang tekanan darahnya harus dikontrol dengan obat-obatan. Tekanan darah yang naik turun harus dihindari karena berbahaya buat kesehatan ibu dan bayinya.

3) Perdarahan

Puasa pada saat menjalani kehamilan dengan perdarahan akan menambah parah perdarahan tersebut. Ibu hamil sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengatasi keadaan ini.

4) Anoreksia dan bulimia

Efek yang bisa terjadi adalah kekurangan cairan tubuh. Padahal cairan tubuh itu amat penting bagi si ibu hamil, terutama bayi yang sedang dikandung.

5) Sakit maag

Memaksakan diri berpuasa pada ibu hamil yang punya sakit maag akan memberi peluang bagi kekambuhan penyakit itu.

6) Dehidrasi

Kondisi ini berbahaya untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya. Dalam keadaan seperti ini, ibu hamil sebaiknya cepat berbuka. Terlebih lagi ibu hamil yang terancam dehidrasi karena diare, muntah-muntah, keringat dingin.

7) Ibu hamil yang janinnya dinyatakan mengalami IUGR/Intra Uterine Growth Retardation alias keterlambatan pertumbuhan. Memaksakan diri berpuasa sama saja artinya semakin membatasi suplai makanan ke janin yang jelas-jelas pertumbuhannya terhambat akibat adanya kelainan fungsi plasenta.

8) Hari H

Di hari bersalin, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa. Soalnya ibu memerlukan energi ekstra untuk melahirkan si buah hati. Memaksakan diri untuk berpuasa hanya akan memperbesar peluang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pingsan, persalinan "macet" lantaran tak ada energi, atau malah perdarahan hebat.

@tweet_bidan: Bagi ibu hamil tentunya dalam menjalankan puasa akan sangat berbeda dibandingkan dengan ketika tidak sedang hamil.

@tweet_bidan: Supaya lancar puasanya, bunda bisa cobain tips berikut ini :

Ketika Sahur

ü Pilih makanan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup. Kedua jenis zat gizi ini dapat bertahan lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari. Sebaiknya ibu hamil banyak mengkonsumsi daging. Daging adalah makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.

ü Ketika Sahur, Hindari karbohidrat Sederhana (seperti permen dan cokelat), karena akan merangsang produksi hormon insulin untuk membakar guka dalam darah. Jika kadar gula turun, Anda akan lemas, pusing dan perut terasa perih. Oleh karena itu, pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi dan sayur, serta ikan pepes, atau tumis tauge dengan telur rebus. Makanan seperti ini dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Jangan lupa minum susu sebagai sumber protein, mineral dan vitamin.

ü Konsumsi makanan yang kaya vitamin C dan mineral seng (zinc) untuk menjaga vitalitas tubuh.

ü Hindari makanan yang manis saat sahur agar tubuh tidak lemas dan cepat merasa lapar akibat insulin shock.

ü Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya dan ditambah dengan segelas susu hangat. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil.

ü Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak sebab bisa menyebabkan keluhan mual.

ü

Ketika Puasa di Siang Hari

ü Niat ikhlas berpuasa dan disertai tekad yang bulat agar hari-hari berpuasa terasa ringan dan membahagiakan meski sedang hamil.

ü Istirahat yang cukup atau lebih banyak dari porsi istirahat sebelumnya.

ü Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di luar rumah atau yang memerlukan tenaga pikiran berlebih.

ü Sedapat mungkin hindari stres dan buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah-marah

Ketika Berbuka Puasa dan sesudahnya

ü Awali berbuka dengan minuman hangat dan manis untuk meningkatkan kadar gula darah, tetapi ibu hamil juga harus tetap membatasi makanan dan minuman yang manis. Hindari minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung.

ü Kemudian ibu hamil dapat melanjutkan dengan menyantap makanan yang mengandung karbohidrat simpleks sehingga lebih mudah diserap tubuh, seperti kolak atau kurma.

ü Makan dalam jumlah besar bisa membuat tubuh Anda lemas. Karena itu, makan secukupnya saja. Sehabis shalat Tarawih, usahakan untuk makan walau hanya sedikit.

ü Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak sebab bisa menyebabkan keluhan mual

ü Pola makan 3 kali sehari tetap bisa dilakukan dengan makan makanan ringan, seperti roti, puding, atau makanan kecil sekitar pukul 9 malam

ü Perbanyak minum air putih di malam hari.

Jika kehamilan bunda normal dan sehat, olahraga tetap perlu dijalani. Lakukan olah raga ringan saja. Bukan untuk mengurangi berat badan, tapi untuk memelihara kesehatan dan kebugaran Anda. Selain itu, olahraga ternyata bisa menurunkan keinginan untuk makan. Karena, ketika berolahraga, otak biasanya akan membentuk zat kimia yang akan mengirimkan pesan “kenyang”. Untuk itu, paling tidak Anda perlu melakukan latihan aerobik sekitar 20 menit secara rutin setiap harinya.

@tweet_bidan: Bunda2 juga harus tau kapan waktu tubuh sdh g kuat berpuasa n Harus segera berbuka, this is it!!

Ø Muntah

Kalau keluhannya tidak hebat dan frekuensi muntahnya tidak sering, semisal cuma 1-2 kali dalam sehari, atau tenggang waktunya sekitar 6 jam sekali, boleh-boleh saja ibu hamil melanjutkan puasanya jika masih kuat. Tapi ingat, harus cukup istirahat dan mengurangi segala aktivitasnya. Namun jika lebih dari itu, jangan ragu untuk segera berbuka agar terhindar dari dehidrasi yang bisa berakibat fatal bagi si ibu maupun kehamilannya. Selain itu, kalau bersikeras tetap berpuasa, tubuh akan mengambil energi dari cadangan lemak tubuh akibat asupan makan an yang kurang. Hal ini akan menyebabkan darah si ibu bersifat asam sementara kadar keton dalam darah pun naik. Kalau sudah begini, organ-organ tubuh seperti ginjal si ibu akan mengalami kerusakan, dan bayi yang dikandungnya bisa kekurangan nutrisi penting.

Ø Diare

Kalau hal ini terjadi, apalagi jika disertai dengan perasaan mulas/melilit, sebaiknya lekas berbuka dengan banyak minum kendati mungkin kejadiannya baru sekali. Segera ke dokter agar bisa cepat tertangani dan kemungkinan dehidrasi bisa diantisipasi.

Ø Mimisan

Jika mengalami hal ini sebaiknya lekaslah membatalkan puasa. Bila tidak, dikhawatirkan si ibu mengalami hal yang tidak diinginkan. Pecahnya pembuluh darah ini sebetulnya merupakan pertanda tekanan otak meningkat karena kondisi tubuh yang kurang stabil.

Ø Lemas

Keadaan seperti ini menyatakan yang bersangkutan mengalami hipoglikemia. Kalau puasanya terus dipertahankan, amat dikhawatirkan janinnya akan kekurangan zat-zat makan an yang bisa mempengaruhi pertumbuhannya jadi tak optimal.

Ø Pusing

Jika masih dalam tahap ringan, tanpa obat pun pusing bisa sembuh sendiri dengan memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas sehingga ibu hamil tetap boleh berpuasa. Akan tetapi kalau sudah disertai mual/muntah, mau tidak mau harus dibantu dengan obat karena pusing yang sudah tak tertahankan lagi. Bila demikian, segeralah berbuka dengan segelas air hangat yang manis kemudian makan nasi secukupnya sebelum minum obat.

Ø Keringat berlebih

Wajar bila ibu hamil banyak berkeringat. Tapi kalau sudah berlebih, terutama yang keluar adalah keringat dingin, sebaiknya lekas berbuka karena itu pertanda fisik si ibu sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.

Ø Mata berkunang-kunang

Kalau pertanda ini yang muncul besar kemungkinan bunda mengalami hipoglikemi/rendahnya kadar gula darah dalam tubuh. Jika mengalaminya, ibu hamil disarankan segera berbuka dengan meneguk segelas air hangat manis, makan , dan istirahat.

Ø Kram dan kesemutan

Sebenarnya jika mengalami hal ini ibu hamil boleh tetap berpuasa. Kram dan kesemutan umum terjadi pada ibu hamil. Akan tetapi kalau keluhannya karena elektrolit kurang disertai pembengkakan, hingga nyaris tak tertahankan dan si ibu praktis tak bisa apa-apa lagi, ya apa boleh buat, sebaiknya berbuka saja.

@tweet_bidan: udah twu khn, semoga bermanfaat n selamat berpuasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar